Bangkit guruku, Jayalah Indonesiaku
Oleh : Marhani Kani
Guru
adalah seorang yang berperan penting dalam dunia pendidikan. Kehadiran seorang
guru sangatlah dibutuhkan, bahkan ketika Amerika menjatuhkan bom Atom di kota
Hiroshima dan Nagasaki, Kaisar Hirohito hanya menanyakan berapa jumlah guru
yang tersisa. Ini menunjukkan bahwa kehadiran guru memang sangatlah penting dan
berharga karena di tangan para gurulah harapan sebuah bangsa. Ketika guru tak
ada, maka hancurlah negeri itu.
Memang
guru bukanlah seorang yang hebat, tetapi guru mampu menjadikan orang-orang hebat.
Maka selayaknya guru mendapatkan gelar seorang pahlawan bangsa yang semestinya
dihargai dan dihormati. Kenapa demikian? Karena guru berjuang melawan
kebodohan, tanpa kehadiran guru maka kita tak akan menemukan cahaya dan selamanya terkungkung dalam gelapnya kebodohan. Aja laloki nengka mallupai gurutta iya tu
nasabari i lolongge decengge’(Jangan pernah melupakan seorang guru karenanyalah
kita menemukan kebaikan).
Guru
itu memiliki pekerjaan berat, bukan hanya sekadar mentrasfer ilmu saja, akan
tetapi lebih dari itu. Tugas seorang guru yaitu mendidik, mengajar, mengarahkan,
membimbing, melatih, menilai, bahkan menjaga anak didiknya. Kalau kita ingat
kembali semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara tentang tiga asas pendidikan,
Ing Ngarso Sung Tulodo bahwa di depan seorang guru harus dapat memberi contoh
yang baik kepada anak didiknya, Ing Madya Mangun Karso bahwa seorang guru
ketika berada di tengah anak didiknya mampu memberikan dorongan atau semangat
untuk berkarya dalam hal ini sebagai motivator, dan Tut Wuri Handayani bahwa di
belakang guru adalah seorang pendidik yang mampu menopang anak didiknya pada
jalan yang benar.
Menjadi
seorang guru membutuh kesabaran lebih serta keihlasan karena mendidik bukanlah
perkara mudah, dimana guru harus menghadapi anak-anak dengan beragam karakter,
mendidiknya menjadi anak-anak yang hebat dan menjadikan mereka menjadi manusia
yang seutuhnya.
SATUGURU, dalam hal ini mendidik seorang anak dibutuhkan kerja sama antar guru dan orang tua sebab tanpa bantuan orang tua, maka guru tak akan berhasil mendidik anak didiknya, begitu pun sebaliknya. Namun, faktanya saat ini, kebanyakan orang tua menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab itu kepada para guru. Bahkan jika ada sedikit kesalahan, maka gurulah yang bertanggung jawab dan gurulah yang disalahkan. Padahal guru tidak hanya mengajar satu orang anak saja, tetapi mendidik banyak anak. Seharusnya guru dan orang tua peserta didik saling mendukung satu sama lain. Umpama seekor burung yang hendak terbang, tetapi salah satu sayapnya patah, ia tak akan pernah bisa mengepakkan sayap-sayapnya untuk terbang membumbung tinggi ke angkasa. Ia bisa terbang jika kedua sayap itu berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, orang tua harus membantu guru dalam mendidik anaknya, keduanya harus bersinergi dalam satu tujuan pendidikan. SATUGURU, jadilah guru yang bersatu untuk maju. Bangkit guruku, jayalah Indonesiaku.
Tolitoli, 30 November 2021
Salam Hangat dan cinta
Salam Literasi
SATUGURU, kita semua adalah guru. Satu Indonesia
BalasHapusBangkit guruku, maju negeriku.
HapusMantap n keren kak Marhani ada Quotes Bugisnya. Lanjutkan kak
BalasHapusTerima kasih, Kak sudah manpir.
HapusUtamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing.
Salut atas tulisannya
BalasHapusTerima kasih, Pak.
Hapusalhamdulillah.
Sukses selalu kak
BalasHapusAamiin. Doa yang sama untuk dirimu.
HapusHidup GUru tulisanmu bikin bangga jadi guru 😁🥰
BalasHapusAlhamdulillah. Semoga kita terus semangat mencerdaskan anak bangsa ini.
HapusSelamat dan sukses @Hani.
BalasHapusTerharu sekali bacanya🥲
Sukses juga buat kita...
HapusTerima kasih sudah mampir.
Sukses juga buat kita...
HapusTerima kasih sudah mampir.
iya, Pak. formulirnya sudah saya isi.
BalasHapusTerima kasih.