Jumat, 28 Januari 2022

Menulis Buku dari Karya Ilmiah

 Menulis Buku dari Karya Ilmiah


Resume ke-6


Pertemuan demi pertemuan telah terlewati, kini sudah berada di pertemuan yang ke-enam. Sungguh luar biasa materi-materi setiap pertemuannya yang membuat saya terus bersemangat untuk mengikuti pertemuan demi pertemuan. Di pertemuan kali ini yaitu tentang Menulis Buku dari Karya Ilmiah yang dipaparkan oleh ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd dan moderator yaitu ibu Raliyanti.

Berbicara mengenai karya ilmiah, sejak dulu saya sangat ingin menulis sebuah buku nonfiksi seperti karya ilmiah, akan tetapi saya bingung bagaimana memulainya, bagaimana menuliskannya, bagaimana menulis karya ilmiah yang baik, dan apa saja yang perlu diperhatikan untuk membuat sebuah karya ilmiah yang baik apa lagi dijadikan sebuah buku yang mana bisa menarik pembaca untuk membacanya. Tentu saja sebenarnya saya sudah pernah melaluinya saat membuat skripsi, tetapi pastilah berbeda jika itu menulis karya ilmiah berupa buku. Tentunya harus menarik untuk dibaca dan tidak seperti skripsi yang menurut saya hanya sebagai syarat kelulusan dengan kata lain tidak menarik dan sedikit membosankan. Ada pun mungkin yang ingin membaca pastilah hanya segelintir orang saja yang mungkin ingin mencontoh pembuatan skripsi kita. 

Nah, pada materi kali ini ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd memaparkan bagaimana agar karya Ilmiah yang telah kita tulis dengan susah payah bisa dibaca oleh banyak orang dan tidak hanya menjadi bahan bacaan kita sendiri atau hanya pihak tertentu saja yang mengetahuinya. 

Selanjutnya, ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd mengatakan bahwa akan sangat disayangkan apabila informasi dan data penting yang tertulis dalam KTI dari hasil riset yang telah kita lakukan tersebut hanya tergeletak begitu saja di perpustakaan dan tidak dapat tersampaikan kepada masyarakat luas atau tidak dapat dinikmati oleh masyarakat luas sebagai rujukan yang dapat memberikan solusi nyata.


Agar memberikan banyak manfaat dan bisa dibaca banyak orang yaitu menjadikan karya ilmiah itu menjadi sebuah buku.


Manfaat mengkonversi karya ilmiah menjadi buku :

A. Dapat dibaca oleh masyarakat awam

B. Buku dapat diperjualbelikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh

C. Bagi para ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui.

D. Jika buku hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri

E. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku


Sebelum kita mengubah karya ilmiah kita harus mengetahui perbedaan format buku dan format karya tulis ilmiah.


Perbedaan Format Buku dan Format Karya Tulis Ilmiah :

* Format buku :

- judul

- kata pengantar

- prakata

- daftar isi

- isi buku

- daftar Pustaka

- sinopsis

- profil penulis

Boleh ditambah daftar gambar, indeks,


* Format KTI pada umumnya :

- judul

- lembar pengesahan

- kata pengantar

- halaman persembahan

- daftar isi

- pendahuluan

- tinjauan Pustaka

- metode penelitian

- pembahasan

- kesimpulan

- daftar Pustaka

- lampiran


Selanjutnya, ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd memaparkan bagaimana cara mengkonversi karya tulis ilmiah itu menjadi buku agar lebih menarik untuk dibaca.


Cara Mengkorversi Karya Tulis Ilmiah Menjadi Buku:

1. Mengubah judul

Biasanya, judul KTI menggunakan bahasa ilmiah,  kaki, dan panjang. Judul buku lebih cenderung menggunakan bahasa populer, santai dan singkat. Paling tidak maksimal 5-6 kata. Sehingga lebih singkat, padat, namun tidak mengubah arti dari judul karya ilmiah yang telah dibuat


2. Mengubah daftar isi

Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa 

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

BAB 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika

Bab 4 hasil dan pembahasan

Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Selanjutnya beliau menambahkan bahwa yang perlu diperhatikan ketika mengubah karya ilmiah itu menjadi BUKU yaitu daftar isi yaitu ikuti pedoman 2W+1H.

Bab 1 *(why)* menjelaskan pentingnya, alasan penggunaan metode itu untuk pembelajaran. Masalah pembelajaran Sains selama ini, dll

Bab 2 *(APA)* enjelaskan apa itu, karakteristik, ciri khas, dari metode/media/model yang menjadi fokus dari tulisan

Bab 3,4,5, dan seterusnya ( *How* ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

Hal-hal Lain yang Perlu Diperhatikan dalam Membuat buku dari Karya Tulis Ilmiah : 

Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd  melanjutkan pembahasannya, bahwa jika ingin menampilkan hasil penelitian, sebaik tidak terlalu banyak. Hasil yang ditulis hanyalah data penelitian yang penting saja.

Ada pun secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Setiap penulis pastinya memiliki gaya bahasa masing-masing, jadi penulis bebas menulis sehingga tulisan itu menarik untuk dibaca. Selain itu, dalam mengubah karya ilmiah kita menjadi buku, buatlah bahasa yang sederhana dan jelas agar pembaca mudah memahami isi buku kita secara lengakap. 

Kemudian untuk daftar pustaka jika ingin menggunakan blog, gunakan situs blog yang resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. 

Sebagai catatan dari narasumber hendaknya kita menghindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya. Kemudian, agar lebih meyakinkan pembaca bahwa kita benar-benar telah melakukan itu, maka berikan ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang kita lakukan.

Selain itu, syarat lain dalam untuk menjadikan karya ilmiah itu dalam versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit.

Hindari plagiat meski pun itu karya kita sendiri. Nah, agar tidak dikatakan self plagiarisme sebaiknya kita tidak hanya sekadar meng-copy paste saja karya tulis ilmiah kita untuk dijadikan buku dengan kata lain kita harus menulis kembali karya itu dengan bahasa kita sendiri, tetapi tentu saja tidak merubah arti dari kalimat yang ada di karya tulis ilmiah kita sebelumnya.

Jadi, kesimpulan dari materi ini bahwa dalam membuat  buku dari karya ilmiah bukan berarti hanya cover dan judul saja yang berubah sedangkan  isi sama  dengan karya tulis yang telah kita buat sebelumnya.


Menulislah untuk membuktikan bahwa engkau pernah ada di dunia ini__ Marhani Kani

Tolitoli, 28 Januari 2022
Salam literasi.

  
 

19 komentar:

  1. Mantap bu resumenya, tetap semangat.

    BalasHapus
  2. Ayo kita buat antologi bu..science is fun magic Fluida...😉

    BalasHapus
  3. menarik tampilan dan isinya ... menulis KTI pasti membutuhkan pemikiran yang lebih, ya bu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih.
      Makanya saya rasa masih belum bisa buat KTI, ilmu masih minim.

      Hapus
  4. Resumenya menggambarkan materi yg disampaikan narasumber, mumtaz Bu👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Terus belajar memperbaiki tulisan.

      Terima kasih, Bu.

      Hapus
  5. Tulisan dan bloggnya bagus...keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah.
      Masih berproses untuk menulis dengan baik.
      Terima kasih.

      Hapus
  6. Luar biasa,...semangat terus berkarya. Salam literasi

    BalasHapus

Cantik Itu Perlu, Tapi Sehat Itu Penting dengan Glazed Skin B Erl

    Siapa sih yang tidak  menginginkan kulit cantik? Tentu saja, semua orang menginginkan kulit cantik, baik itu laki-laki maupun perempuan,...