Rabu, 26 Januari 2022

Menulis Menjadikanku Naik Kelas dan Berprestasi

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi



Resume ke-5

Tidak terasa lima pertemuan telah terlewati dan empat resume telah ditulis. Bersyukur karena masih diberikan semangat untuk terus menulis sampai resume yang kelima ini. Semoga semangat terus berkobar di hati kita untuk terus menimbah ilmu dan berbagi tulisan yang bermanfaat.

Pertemuan yang kelima ini dipandu oleh bapak Dail Ma’ruf dan Aam Nurhasanah, S.Pd. Sebelum memasuki materi, sejenak kita luangkan waktu untuk mengenal sang guru kita pada pertemuan ini.

Siapakah itu  ibu Aam Nurhasanah, S.Pd?

Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd lahir di Cipanas, 12 Agustus 1988. Menempuh masa pendidikan mulai dari SD Negeri Bintangresmi 02, SMP Negeri 1 Cipanas, SMA Negeri 1 Cipanas, kuliah S1 di STKIP SETIA BUDHI Rangkasbitung, Prodi DIKSASTRASIADA, dan lulus  tahun 2012.  Saat ini menduduki jabatan sebagai kepala sekolah di SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS, di Cipanas Lebak.

Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd memulai karir sebagai blogger penulis pemula, kemudian narasumber, curator, dan sekarang menjadi editor. Belaiu telah melahirkan 40 buku dan menorehkan beberapa prestasi yang menakjubkan. Semua pencapaian itu tentunya tidaklah dicapai dengan mudah dan langsung sim sala bim, akan tetapi melalui proses yang panjang.

Selanjutnya ibu Aam menceritakan bagaimana perjalanannya hingga sampai ke titik itu, titik di mana beliau berada di puncak. 

“Saya sebelumnya bukan siapa-siapa, bukan orang besar, dan bukan orang yang memiliki segudang prestasi. Saya sama dengan bapak ibu, memualai di kelas ini dengan status peserta,” ungkap ibu Aam.

Lalu, bagaimana bisa ibu Aam menaiki tangga hingga mencapai puncak?

Semua hal tentunya harus diawali dari nol, bahkan penciptaan Bumi dan kita sebagai seorang manusia pun dimulai dari nol, begitu juga dengan karir ibu Aam. Beliau memulainya dari titik bawah yaitu titik nol.

Awalanya ibu Aam bergabung sebagai peserta di Belajar Menulis di gelombang 8 PGRI ini, tepatnya pada bulan April 2020. Namun, sayangnya beliau tidak fokus mengikuti kelas ini dan  tertinggal dalam membuat resume sehingga membuatnya tidak lulus. Ibu Aam sempat merasa patah semangat dan hampir menyerah. Kelas Belajar Menulis PGRI terus berlanjut hingga di gelombang ke-12 beliau kembali ikut bergabung. Di sinilah ibu Aam kembali menemukan kekuatan dan semangat baru untuk terus bangkit, beliau pun akhirnya bisa menulis resume hingga akhir. 

Setelah berhasil lulus di gelombang 12 beliau akhirnya melahirkan buku antologi Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng dan setelah itu lahirlah buku solo perdananya. Selain itu, ibu Aam menjadi moderator di kelas Omjay dan dijadikannya buku solo kedua. Tak sampai di situ saja, ibu Aam terus menaiki tangga demi tangga. Setelah mengasah diri menjadi moderator, beliau pun mengikuti lomba blog dan yang menakjubkan beliau meraih juara 1. Kembali, karya-karya itu diabadikannya menjadi sebuah buku.

Wah, ternyata ibu Aam terus melaju ke tangga berikutnya yaitu menjadi editor dan bekerja bersama bu Kanjeng di Oase Pustaka. Setelah itu beliau mengikuti tantangan menulis dari satu minggu dengan penerbit mayor dan beliau berhasil menerbitkan buku dari tantangan itu. 

Ibu Aam mengakatan sekarang sudah tengah berada di puncak. Sungguh menakjubkan perjalanan karir beliau ini, bukan? Semoga nanti saya dan pembaca yang budiman bisa mengikuti jejak beliau.

Nah, Apa yang dimaksud dengan naik kelas dengan menulis?

Ibu Aam Nurhasana memaparkan bahwa yang dimaksud dengan naik kelas di sini adalah bagaimana kita berproses dari bawah yaitu dari nol hingga bisa sampai ke tingkat lebih tinggi.

Nah, terus menulis biarkan tulisan itu berproses. Namun, tak jarang dalam proses untuk naik kelas dalam artian mencapai puncak kesuksesan dalam munulis terkadang kita merasa bosan. Jangan biarkan hal itu terjadi. Lalu, bagaimana mengatasinya?

Bagaimana agar tidak merasa bosan dalam menulis?

Ibu Aam memaparkan bahwa menulis jangan dijadikan sebagai beban, tetapi jadikanlah sebagai sebuah kebutuhan. Sehari saja tidak menulis, maka hidup terasa kurang bagaikan sayur kurang garam. Jadikan menulis sebagai passion atau gairah yang terus memompa untuk berkarya mengukir keabadian. beliau menambahkan, Jika dalam menulis kita merasa bosan berhenti sejenak dan hiburan dengan hobi lain. Itu bisa dilakukan dengan jalan-jalan ke pantai, menyanyi, atau merajut. Sehingga setelah hiburan mood menulis kita kembali segar.

Pesan ibu Aam agar bisa naik kelas dengan menulis, “Jangan takut untuk menulis, jangan takut untuk berproses, dan jangan takut untuk naik kelas. Menulis di setiap kesempatan, ikut lomba blog, jangan pikir menang, tetapi uji keberanian. Jadikan writing is my passion. Jangan menunggu waktu baru menulis, tapi luangkan waktu untuk menulis. Rajinlah menulis hingga karyamu berbuah manis.”

Teruslah berproses untuk menaiki tangga demi tangga kesuksesanmu. Jika mengalami kegagalan, maka coba lagi, lagi, dan lagi sampai kau berhasil. Namun, jangan cepat berpuas diri, tetap rendah hati dengan pencapaianmu, dan yang terpenting jangan lupa berbagi. _Marhani Kani

Tolitoli, 26 Januari 2022

Salam cinta dariku

Salam literasi

18 komentar:

  1. Runut dan jelas. Bagus tulisannya bu.

    BalasHapus
  2. Learning, sharing, cakep bu Maharani..menjadikan naik kelas tuk menggapai prestasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. Semoga kita semua bisa naik kelas seperti narasumber.

      Hapus
  3. Resume dan penutup yang luar biasa. Semangat terus ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah, terima kasih Ibu Aam berkunjung ke blog saya ini. InsyaAllah terus semangat...
      Semoga diri ini bisa seperti ibu Aam.Aamiin.

      Hapus
  4. Balasan
    1. Terima kasih, Bu.
      Semangat dan semoga kita bisa sukses seperti narasumber kita.

      Hapus
  5. Bagus tulisannya Bu... Semoga sukses selalu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. Aamiin.
      Semoga bapak juga sukses dan melaju menaiki tangga demi tangga.

      Hapus
  6. Sukses ibu dengan giat menulisnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih.
      Sukses juga untuk bapak dan terus semangat menorehkan jejak digital dengan menulis.

      Hapus
  7. Luar biasa resumnya... Nambah semangat lagi buat nulis ni

    BalasHapus

Cantik Itu Perlu, Tapi Sehat Itu Penting dengan Glazed Skin B Erl

    Siapa sih yang tidak  menginginkan kulit cantik? Tentu saja, semua orang menginginkan kulit cantik, baik itu laki-laki maupun perempuan,...